Mengenai Saya

Foto saya
Menulis seperti bercerita kepada diri sendiri tentang sesuatu yang terlintas di pikiran yang dapat kapan saja diingat..

28 Desember 2011

Aku Melepasmu di Pantai Sundak

Dalam senyap aku berjalan menatap setiap langkah di tengah deru ombak

Satu langkah, aku mengingat senyummu
Satu langkah, aku mengingat tingkah jahilmu
Satu langkah, aku mengingat tawa khasmu
Satu langkah, aku mengingat duka karenamu

Bersama ombak aku melepas penyesalanku
Bersama ombak aku merelakan kepergianmu
Lewat teriakan dari hati aku meluapkan ketidakrelaanku
Di pantai ini aku mengikhlaskanmu

Pergilah bersama Dia dalam ketenangan
Berbahagialah di tempat indah itu bersama-Nya
Tetapi ingatlah aku di sini yang akan selalu menyayangimu
Loetoeng…

Desember 2011
Ruth Hutapea

22 Agustus 2011

Pria Bermuka Tebal


Hari ini kau memujiku
Membuatku terbang tersipu
Terasa adanya kupu-kupu di hati
Melonjak girang karenamu

Esok lagi kau bilang cinta
Tak ada dasar bagimu mencinta
Yang kau tahu hanya saying
Yang katanya tulus hanya untukku

Lusa semua berbeda
Kau mengulang dengan dia yang lain
Dan aku menyadari semua firasat
Bahwa kau bukan yang terbaik

Tidak akan ada kesempatan
Walau kau bermuka tebal
Biar saja kau berbual
Karena aku sudah kebal

Ruth Hutapea

Ranting Yang Rapuh


Aku terbawa angin lembutmu
Mengarahkan aku pada matahri
Merasakan hangatmu yang menyejukkan
Tapi hanya untuk sesaat

Kau berpaling padaku karena daun
Daun yang menolak untuk terbang bersamamu
Aku hanya ranting yang rapuh
Yang dengan mudah terhanyut hembusanmmu

Semua sudah terkajur terbuaimu, Angin
Membuatku jatuh dengan gamang
Untukmu kembali membuai daun
Hanya angin yang akann mengarahkan semua pada akhirnya

Ruth Hutapea

30 Juli 2011

Aku Berbicara Tentang Waktu

Waktu akan tetap berjalan dan tidak akan menunggu
Karenanya aku akan tetap menunggu waktu
Semua permainan ini ditentukan oleh waktu
Saat aku berkata YA, waktu berkata TIDAK, maka waktulah yang akan menang

Aku menyalahkan waktu karena tidak ada kesempatan
Aku menyalahkan waktu karena selalu ada penolakan
Aku akan tetap menyalahkan waktu sampai saat itu tiba
Aku memang menyalahkannya tetapi aku pasrah padanya

Keinginan yang kuat akan menunjukkan jalan
Sudah aku mencoba berbagai jalan tapi selalu kalah dengan waktu
Apakah keinginanku kurang kuat dibandingkan dengan waktu?
Apakah waktu ingin mengakatakan ‘berhenti’ pada keinginanku?

Ini semua hanya tentang waktu, bukan besarnya keinginanku
Saat waktu berkata ‘Bukan Sekarang’, aku menyerah padanya
Tapi tepat di saat itu, aku tidak akan pernah sekalipun
Untuk menyerah pada keinginanku

Ijinkan aku untuk berbicara satu kali saja
Ijinkan aku untuk merasakan kesempatan itu ada
Tolong jangan biarkan keinginan ini mati begitu saja
Berikan aku keberanian sampai waktu akan berkata YA

Aku tidak akan  berharap lebih untuk menggenggamnya
Aku hanya ingin bias menyentuhnya satu kali
Dengan begitu aku bias menyampaikan keinginan ini
Agar aku berhenti menunggu dan mampu melangkah maju

Jika waktu itu datang, aku tidak akan melepasnya
Jika waktu tidak dating, aku tidak tahu bagaimanan memulainya
Memulai untuk melepasnya, yang sudah terulang di hari lalu
Aku hanya tidak tahu bagaimana memulainya

Saat ini aku seperti berjalan di tempat
Atau aku memang berjalan maju tapu waktu berjalan lebih cepat
Meninggalkan aku yang sudah semakin lelah
Mencoba untuk pasrah, bahkan menyerah

Tanpa harapan, hidup memang sia-sia
Tapi kalau terus berharap dan tertinggal di dalamnya,
Hidup akan jauh terasa lebih sia-sia
Berusahalah untuk membuka mata walaupun semua itu susah

Kenyataan tidak selalu semudah perkataan
Berharap selalu lebih mudah dari pada menunggu waktu

Ruth Hutapea
27 Juli 2011

04 Februari 2011

Apa yang Harus Aku Lakukan?

Saat aku melepasmu pergi selangkah, mataku penuh dengan air mata
Saat kau melangkah jauh dariku, air mataku semakin jatuh
Saat kau pergi ke tempat yang tak dapat ku raih
Walaupun aku telah berusaha, aku tidak dapat memelukmu
Aku hanya bisa menangis

Apa yang harus ku lakukan?
Kau telah pergi meninggalkanku
Aku mencintaimu….
Aku berteriak padamu tetapi kau tidak dapat mendengarku
Karena aku hanya berteriak menggunakan hatiku

Setiap hari aku berusaha melupakanmu 
Tapi kau muncul kembali di pikiranku
Setiap hari aku mencoba mengucapkan selamat tinggal untukmu
Tapi kau muncul kembali di pikiranku

Kau telah pergi ke tempat yang tak dapat ku raih
Walaupun aku telah berusaha, aku tak dapat menemukanmu
Aku hanya bisa menangis

Apa yang harus aku lakukan? 
Kau telah pergi meninggalkanku
Hanya kau yang aku miliki
Aku mencintaimu….

Jeritan Halus sang Mawar

Tertutup helai pertanda mula
Menebak pemikiran kapan akan terbuka
Tak terlihat sebelum helai mengembang
Menutup indah kelopak sang kembang

Kumbang mengitari ranum berkembang
Seakan tahu isyarat sang kembang
Menari riang menanti kala
Pertautan keinginan tertunda

Semilir angin beriak kencang
Membawa serta gerak sang kembang
Sendu tatapan kumbang terdiam
Digeluti takut kehilangan terbawa angin

Sehelai melambai meninggalkan helai
Satu tetes mengalir duka
Setengah hati pun ikut terbawa angin
Guna merangkul helai yang akan pergi

Biarkan aku layu sebelum waktunya
Karena itu menjadi kehendak Dia
Aku berpasrah karena yakin lemah
Tak akan pernah berpaling dari kau dan Dia

Asa dan Takdir

Tertinggal aku menapaki langit
Karena asa tak lagi menyapa
Terdiam aku di batas angan
Berbalut mimpi hanya sebatas impian

Hembusan angin mendayu daun
Mengarak gerak menjauhi ranting
Tak lagi ia terjalin kuat
Hanya mampu berpasrah pada angin

Siapa yang tahu kehendak takdir
Hanya bisa bermain dengan nasib
Tujuh keinginan sembilan puluh sembilan rencana
Bergerak lambat menunggu kesempatan

Lambungkan asa untuk satu kesempatan
Delapan keinginan pun ada di tangan

Aku Bukan Dia

Aku memang bukan dia
Tapi dia tak sebaik aku
Karena aku akan setia
Mencintaimu apa adanya

Jangan pandang aku adalah dia
Karena aku berbeda
Lihat mataku untuk ungkapkan
Jernihnya hatiku untuk menyayangi

Mata tertutup kabut amarah
Karena titik noda yang tersirat
Kata maaf pun tak berarti
Aku terpojok karena itu

Lihat aku apa adanya
Maka kau akan temukan apa yang kau cari

boru panggoaran

syair ini adalah jawaban dari lagu boru panggoaran.
dedicated to Among and Inong :)

Ahu do borumu tappuk ni ate-ate mi
Ahu do borumu tappuk ni pusuk-pusuk mi
Burju-burju pe ahu na marsingkola on
Asa dapot ahu na sitta di rohangki

Molo matua sogot ho, ahu do na manangihon ho
Molo mattinggang ho Among, ahu do na manogu-nogu ho
Ai ahu do borumu, boru panggoaranmi
Sai sahatma na da di rohami

love you deeply
:*